Selasa, 30 Januari 2018

KIM Dalam Ekspedisi Mahanugra

SHARE
Mengawali tahun 2018 KIM Kota Surabaya berusaha untuk berjejaring dengan pegiat masyarakat lainnya dengan melakukan suatu kegiatan yang bertajuk peduli lingkungan dengan tema "Ekspedisi Mahanugra 1".
Kegiatan ini sangat luarbiasa karena dalam satu even berusaha mencakup beberapa aspek kepedulian terhadap lingkungan, yakni menanam mangrove, melepas liarkan burung, menabur kembali benih ikan di sungai, mengawasi situs bersejarah yang ada di Jolotundo dan tetap mencintai indahnya alam gunung penanggungan.
Sabtu pagi 27 Januari 2018 kurang lebih pukul 05.00 WIB. di pinggir sungai dekat Mangrove Information Center (MIC) Surabaya.  Tampak seorang perempuan berhijab dengan senyum manisnya sedang menyalakan obor sebagai pertanda dimulainya Ekspedisi Mahanugra perdana tahun 2018. Tristin nama perempuan itu dengan didampingi dua rekannya Danang dan Aziz yang kemudian naik menjauh dari sisi sungai menuju bahu jalan untuk memberi instruksi bahwa ekspedisi siap dimulai.
Tim obor kemudian bergeser ke MIC dan disambut oleh Ridho Bayu Aji sang komandan dan pimpinan Ekspedisi Mahanugra. Ridho adalah Akademisi di Institut Teknologi 10 November Surabaya yang pada kesempatan kali ini didapuk untuk memimpin Ekspedisi Mahanugra I tahun 2018.
Revita menjadi peserta pertama yang mengawali aktivitas penanaman mangrove berjumlah kuranglebih 200 batang didampingi Soni Mohson sebagai local hero Kelompok Tani Mangrove Wonorejo sambil memberi penjelasan tentang mangrove dan klasifikasi berbagai jenis tanaman yang ada di kawasan hutan konservasi Mangrove Pamurbaya (Pantai Timur Surabaya).
Setelah proses penanaman mangrove selesai, ekspedisi dilanjutkan menggunakan sepeda angin dengan rute dari Mangrove Wonorejo menuju Dermaga Perum Jasa Tirta I ASA 3 Karah sejauh kuranglebih 15 Km.

Ridho, Chairudin dan Bobbin sambil membawa Pataga Mahanugra bersama Tim Pengawal Tiara Com siap melanjutkan ekspedisi.

Insiden kecil terjadi saat rombongan pesepeda melintas di Jalan Jagir selepas traffic light Panjangjiwo. Chairudin anggota tim pesepeda jatuh pingsan sesaat setelah berhenti dan memarkir sepedanya dipinggir jalan. 
Tim Patwal segera mengkontak Tim Mobil Pendukung melalui radio komunikasi untuk segera merapat dilokasi dan memberikan bantuan.
"Lhualah kurang latian aku rek, wes ga tau olahraga rutin, tapi seneng iso kringeten ngene, ayoo lanjuuut ...!!!" ujar Chairudin setelah pingsan sesaat.
Abd.Rochman Personil Patwal menggantikan bersepeda sampai Dermaga Perum Jasa Tirta Karah.
Kegiatan semacam ini bukanlah kegiatan biasa karena meliputi beberapa unsur lingkungan yakni sungai-daratan-gunung bisa juga diartikan unsur air-api-tanah-udara."Jadi siapapun pesertanya harus menjadi sebuah tim yang solid dan ahli dibidangnya, Ekspedisi Mahanugra yang tidak biasa harus didukung oleh tim yang luar biasa " kata Pak Ridho
Ekspedisi ini bekerjasama dengan beragam komunitas diantaranya bersama Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Surabaya sebagai Informasi Publik melalui Fanpage Kabar Surabaya, Tiara Com sebagai pengawal perjalanan dan kegiatan dengan Radio Komunikasinya, SAR Surabaya sebagai pendamping susur sungai dan pendakian gunung.
Tepat pukul 10.00 WIB. Tim Ekspedisi Mahanugra tiba di Dermaga Perum Jasa Tirta Surabaya, beragam sambutan dan arahan serta ungkapan rasa disampaikan oleh Kordinator, Pahlawan lokal dan lainnya, sambil menikmati makan siang bersama.
Ekspedisi selanjutnya yaitu susur sungai “Kali Surabaya” sejauh 9,5 Km. dari Dermaga PJT Karah sampai Kantor Desa Bambe, Driyorejo – Gresik. 
Kali ini melibatkan Imam Rochani Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup, Kordinator Patroli Kali Surabaya.
Bersama anggotanya, Imam menjaga sungai tidak tercemar limbah pabrik dan limbah rumah tangga. Caranya dengan edukasi, serta pelaporan pada pihak berwajib dan mendorong ada tindak hukum bagi pencemar lingkungan sungai.

Sekitar 1100 ekor bibit ikan bader dan nener ditebarkan di kali Surabaya untuk menjaga kelangsungan ekosistem kepedulian lingkungan pada ekspedisi ini sangat diapresiasi oleh pihak jasa tirta sebagai bentuk kegiatan yang seharusnya sering dilakukan oleh komunitas maupun masyarakat.

Susur sungai berakhir di Balai Desa Bambe Driyorejo Gresik dan ekspedisi dilanjutkan dengan Rombongan Tim Mobil Mahanugra sejauh 47Km dan tetap dalam kawalan Tim Pengawal Tiara menuju Desa Sendang-Trawas-Mojokerto.
Kurang lebih pukul 17.00 WIB. Tim ekspedisi sampai dan di Homebase Komunitas Welasan, yang berorientasi pada pelestarian budaya Jawa.

Setelah beberapa saat beristirahat di homebase, Tim Gunung yang dikomandani oleh Bajuri dari Pecinta Alam dengan pendukung Tim SAR sebanyak enam orang  dan tiga orang dari Mahanugra Malang (Maya, Damar dan Eddy) mempersiapkan perlengkapan untuk pendakian.
Tim dokumentasi yang diarahkan oleh Rizky menugaskan tiga personilnya untuk turut melakukan pendakian. Begitu juga yang dilakukan oleh Tim Komunikasi yang dioperatori oleh Oscar dengan memasang antena beserta perangkatnya di homebase lantai 3 agar dapat berkomunikasi dengan tim yang mendaki gunung dan berkordinasi pada Basecamp/Posko Tamiajeng-Gunung Penanggungan.


Sebelum melakukan pendakian gunung, seluruh tim diberikan arahan oleh kordinator Ekspedisi Mahanugra agar nantinya ekspedisi ini bisa berjalan sesuai dengan rencana dari awal sampai akhir esok hari.
Memanjatkan do'a kehadirat Tuhan YME. agar diberikan perlindungan dari segala marabahaya maupun musibah dan juga melakukan beberapa ritual adat dari pemangku wilayah dilakukan dengan khidmat.

Kuranglebih pukul 20.00 WIB. Ekspedisi Mahanugra dilanjutkan dengan Pendakian Gunung Penanggungan yang dilaksanakan oleh tim gunung, tim dokumentasi dan tim komunikasi.


Minggu Pagi 28 Januari 2018, Setiba dipuncak bayangan Gunung Penanggungan Pelepasliaran 200 ekor burung dilakukan sebagai simbol kebebasan untuk berekspresi dengan tetap menjaga norma kehidupan dan kasih sayang sesama mahluk hidup.



Pengibaran Pataga Mahanugra sebagai puncak acara dilakukan dipuncak bayangan Gunung Penanggungan sebagai akhir rangkaian acara "Ekspedisi Mahanugrah 1 Tahun 2018"

Semoga kegiatan Ekspedisi mahanugrah ini menjadikan contoh pada komunitas dan masyarakat agar senantiasa mencintai lingkungan dan menjaga NKRI tetap bersatu .... , wassalam (topan-2018)


SHARE

Author: verified_user

0 komentar: