Kamis, 10 April 2014

Bekas Kaleng Rokok Jadi "Emas"

SHARE


Dulu Himawan Suripto harus bangga dengan hasil bisnis sebagai pemilik counter handphone. Sekarang, pria asal Klampisngasem, Sukolilo ini puas menyulap kaleng bekas rokok menjadi miniatur motor gede (moge) senilai emas 1 gram.
Niat awal Himawan ini hanya ingin meracik mainan sederhana untuk cucu laki-lakinya. Namun setelah mengalami beberapa trial and error, pria 55 tahun ini berhasil merakit miniatur motor gede (moge) dengan harga produksi Rp 25 ribu per unit.

"Awalnya saya nggak tahu bagaimana bentuk moge itu. Setelah mendapat kritik dari tetangga, teman dan orang-orang sekitar, saya mulai mencontoh bentuk roda, stang, dan tangki moge yang sering muncul di tayangan televisi," kata Himawan Suripto saat berbincang dengan wartawan di acara pameran produk UMKM di salah satu mal, Surabaya, baru-baru ini.



Pertama-tama, Himawan merangkai rangka moge dari kabel antena TV yang dililit dan dirangkai mirip rangka moge. Kemudian, dia mulai menggunting dan membentuk bagian-bagian seperti stang, sadel, knalpot ,dan tangki motor. "Sampai sekarang, saya masih kesulitan untuk membentuk tangki. Karena bahan kaleng rokok ini susah ditekuk. Kalau dipaksa, bisa penyok," tutur dia.

Jadi produk miniatur moge milik Himawan ini memiliki bentuk tangki agak lonjong dibanding bentuk tangki moge sebenarnya. Tapi hal ini bukanlah menjadi masalah. Tetap saja karya seni Himawan laris manis. "Satu bulan, setidaknya ada 25 unit miniatur moge yang terjual. Harga per unit miniatur moge paling murah Rp 200 ribu," aku Himawan.

Himawan membutuhkan 10 kaleng rokok (yang dihargai @Rp 200) untuk meracik sebuah miniatur moge yang ia dapat dari pedagang kaki lima. Maka dalam kurun waktu dua hari, jadilah miniatur moge yang layak jual.

Tak hanya itu, Himawan saat ini juga dipercaya sebagai supplier di salah satu toko aksesoris franchise di Surabaya dan mengikuti pameran UMKM di mal-mal besar yang diselenggarakan Pemerintah Kota Surabaya. Per unit, harga miniatur moge Himawan dihargai mulai Rp 475 ribu hingga Rp 550 ribu tanpa bisa ditawar. Himawan mengaku sangat bersyukur atas keberhasilan serta dukungan Kelompok Informasi Masyarakat dan instansi terkait di Kota Surabaya terhadap usaha yang dijalankan saat ini. (dtf)


SHARE

Author: verified_user

0 komentar: