Jumat, 21 Februari 2014

Tidak Semua Orang Tua Melek Internet

SHARE


Kenyataan ini sudah bukan rahasia lagi bahwa tidak semua orang tua melek internet. Hal ini terbukti kalau si anak ada tugas untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) atau paper dari sekolah, orang tua sering hanya menyuruh si anak untuk pergi ke warnet saja dan minta dicarikan atau diajari. Itulah kondisi yang sebenarnya terjadi dalam masyarakat kita. Karena ketidaktahuan orang tua, akhirnya para orang tua menyerahkan semua tugas sekolah ke warnet. Padahal sebenarnya orang tua pun bisa mengajari bagaimana mencarinya. Tapi seringnya mereka tidak melakukan hal itu, lebih baik bayar saja di warnet.
Celakanya tidak semua pengelola warnet sabar dan telaten dalam melayani pelanggan. Ada kalanya warnetnya yang ramai sehingga si anak tidak memperoleh pelayanan yang prima atau karena mereka tidak menguasai materi, akhirnya si anak browsing sendiri sana sini. Atau bisa juga, si anak merasa sudah gede atau sudah tahu apa yang mau dicari. Akhirnya si anak  klik sana klik sini. Tapi biasanya kalau  anak-anak SD sih mereka masih sering nanya kalau ada tugas dari sekolah.
Justru yang perlu mendapat perhatian adalah anak-anak yang sudah menginjak remaja. Dengan bergaulnya anak-anak dengan teman-temannya, mereka saling share dan tukar  informasi. Terus karena keingintahuannya yang lebih besar, mereka lari ke warnet. Akhirnya yang kena sasaran adalah pengusaha warnet. Belum lagi kalau warnet buka 24 jam, di tengah malam yang ramai, mungkin ada beberapa remaja atau yaah pelanggan yang keingintahuannya lebih. Maka browsinglah macam-macam.
Atau bisa juga sepulang sekolah, mereka mampir dulu ke warnet. Khan masih pakai seragam sekolah, jadi petugas warnet pun tidak akan curiga. Dengan sistem yang ada privacy nya, tentunya membuat pelanggan bisa leluasa untuk browsing sana sini tanpa takut diintip oleh tetangga sebelah apa yang sedang mereka  lakukan. Karena keingintahuannya tinggi, akhirnya mereka mencari dengan klik sana dan klik sini. Wajar khan??? Yaa itulah yang sebenarnya terjadi. Hanya dengan memberikan uang jajan katakanlah 10 ribu saja, orang tua sudah tenang (senang), dianggapnya tugas sekolah anak sudah bisa selesai. Tapi sesederhana kah itu?? Tentunya tidak??
Makanya warnet kami, tidak ada sekat, alias yaah terbuka karena memang diperuntukkan untuk share dan berbagi. Malah kadang yang nyewa 1 komputer, tapi yang datang sampai 2 atau tiga orang, akhirnya ruangan penuh karena banyaknya yang datang. Padahal yang pakai hanya beberapa orang. Ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa untuk tugas-tugas kelompok. Mereka bersama-sama pergi ke warnet untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Saya sendiri juga membatasi diri untuk tidak buka 24 jam. Itu untuk keselamatan kami. Paling tidak saya perlu untuk menjaga vitalitas tubuh dan kesehatan tentunya. Saya tidak mau hanya mengejar buka 24 jam, tapi badan sakit-sakitan. Kenapa tidak merekrut orang?? Ada rencana memang, tapi selama masih bisa ditangani sendiri, kenapa tidak. Malah sekarang kami bisa melakukan penghematan disana sini. Jangan dikira merekrut orang gampang? Banyak warnet bangkrut, karena dipegang oleh pengelola yang tidak becus. Lha khan uang mengalir terus, walaupun ada billingnya, tapi semua bisa diakalin kok. Jadi semuanya memang pandai-pandailah dalam berusaha, jangan sampai kita mau mengejar untung malah buntung. Iya tidak???
SHARE

Author: verified_user

0 komentar: